OPEC+ memutuskan untuk mempertahankan pengurangan
produksi minyak di paruh pertama tahun ini. Hal ini menjaga ketatnya pasar
global dan berpotensi mendorong harga lebih tinggi.
Menurut
pernyataan yang diposting di situs web OPEC+, sebuah panel yang terdiri dari
anggota-anggota penting yang dipimpin oleh Arab Saudi tidak merekomendasikan
adanya perubahan kebijakan pada pertemuan online pada Rabu (03/04/2024).
Artinya, pembatasan produksi sekitar 2 juta barel per hari akan tetap
berlaku hingga akhir Juni.
Pemotongan
produksi oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya tersebut,
dikombinasikan dengan permintaan bahan bakar yang ternyata tetap kuat, telah
membantu mendorong harga minyak mentah menjadi hampir US$90 per barel di
London, level tertinggi tahun ini. Konflik yang sedang berlangsung di Timur
Tengah juga turut menopang harga minyak berjangka.
Menurut
Badan Energi Internasional di Paris, dengan mempertahankan pembatasan, OPEC+
tampaknya akan memastikan bahwa pasar minyak global tetap mengalami sedikit
defisit selama kuartal kedua. JPMorgan Chase & Co memperingatkan defisit
tersebut bisa mendorong harga minyak menuju US$100 per barel.